**1. Mengenali karakter diri**
Hal yang kadang lupa diajarkan keluarga pada si kecil adalah mengenal karakter diri, karena sebagian besar orang tua fokus di keterampilan yang sifatnya lebih edukasi, seperti belajar membaca dan menulis. Tapi dari awal si kecil tumbuh, selayaknya Moms juga mengenalkan si kecil pengembangan karakter diri, salah satunya adalah mencintai diri sendiri. Anak yang bisa mencintai diri, mengenal karakter diri dan mampu mengontrol emosi bisa lebih mudah beradaptasi dengan beragam kondisi.
**2. Mengembangkan kelebihan si kecil**
Ajak si kecil memahami diri dan mencari kelebihannya, karena setiap anak itu unik, tentu kelebihan mereka juga beragam. Jika si kecil tahu apa yang dia sukai, beri dia kesempatan untuk mengembangkan kelebihan dan kemampuan yang dia miliki. Contoh, jika dari kecil si kecil suka sekali permainan merangkai, asah kemampuannya di bidang robotic atau building game. Moms bisa melihat kemampuan ini dari antusiasmenya menghabiskan waktu dalam permainan tersebut dan pelan-pelan si kecil akan merasakan kesukaannya ini adalah salah satu bentuk dia mencintai dan peduli dengan dirinya, juga dukungan dari Moms dan keluarga.
**3. Berikan Pujian**
Jangan segan memberikan pujian untuk usaha dan proses yang dia lakukan, bukan saja saat dia mendapatkan hasil yang memuaskan atau menjadi juara. Pujian ini akan membuat si kecil bangga dengan proses yang dia lakukan dan membuat dia terbiasa fokus dengan proses bukan hanya fokus dengan hasil akhir. Pujian akan membentuk karakter baik untuk si kecil, membuatnya lebih cinta diri dan tentu akan membuatnya bersemangat melakukan hal yang dia sukai.
**4. Ucapkan kalimat positif**
Poin ini bukan hal mudah untuk dilakukan karena ada kalanya si kecil juga melakukan hal yang tidak Moms sukai, tapi belajarlah untuk menahan diri dan belajar hanya menggunakan kata positif. Hindari kata ‘jangan’ saat si kecil berulah, lebih baik gunakan kata yang lebih positif agar si kecil hanya menyerap kata-kata positif sampai dia besar nanti.
Contoh, dibanding melarangnya dengan kata ‘jangan nakal’, sebaiknya menggantinya dengan kata ‘Anak pintar, dengar kata Ibu ya’. Jika Moms biasa menggunakan kata positif, tentu si kecil akan tumbuh jadi pribadi yang baik, lebih percaya diri dan mencintai diri.
**5. Ciptakan lingkungan penuh cinta**
Pola asuh bukan hanya datang dari Moms tapi juga lingkungan sekitar mulai dari keluarga inti hingga lingkungan tempat tinggal. Tentu tak semua orang bisa memilih bisa tinggal di lingkungan sekitar yang lebih baik, tapi Moms bisa ajak semua anggota keluarga untuk membentuk diri jadi lingkungan yang penuh cinta. Si kecil selalu belajar banyak dari keluarga inti. So, bentuklah keluarga yang selalu bersikap positif dan bahagia, agar si kecil bisa tumbuh jadi pribadi yang baik dan penuh cinta.
Yuk Moms, selalu coba menjadi pribadi yang penuh cinta. Moms pasti bisa!
